The Ting Tings Bakal Ramaikan Indonesia
KIRIM EMAIL KE TEMAN
Informasikan ke teman-teman Anda mengenai berita di bawah melalui email.
Nama Anda
Alamat Email Anda
Kirim Ke
Nama
Email
kirim copy ke email saya
KOMENTAR PEMBACA
Berikan komentar Anda untuk berita di bawah.
Komentar akan ditampilkan di halaman ini, diharapkan sopan dan bertanggung jawab.
Nama Anda
:
Email Anda
:
Komentar
:
KapanLagi.com berhak menghapus komentar yang tidak layak ditampilkan
KOMENTAR FANS The Ting Tings
Anda fans The Ting Tings? Berikan komentar Anda. Komentar akan ditampilkan di halaman biografi The Ting Tings, diharapkan sopan dan bertanggung jawab.
Nama Anda
:
Email Anda
:
Pesan
:
KapanLagi.com berhak menghapus komentar yang tidak layak ditampilkan
NEWSLETTER KAPANLAGI.COM
Dapatkan berita terbaru di email Anda setiap hari.
Nama:
Email:
Kategori berita yang diinginkan:
Selebriti
Film
Musik
Televisi
Hollywood
Bollywood
Asian Star
Sinetron
Bola Internasional
Bola Nasional
Seleb-OR
Olahraga Lain-lain
Hukum-Kriminal
Kasus Narkoba
Politik Nasional
Politik Internasional
Ekonomi Nasional
Ekonomi Internasional
Jum'at, 02 Oktober 2009 15:10
Lihat Biografi The Ting Tings
The Ting Tings
© flickr.com
BERI KOMENTAR CETAK BERITA INI KIRIM KE TEMAN KOMENTAR FANS THE TING TINGS DISKUSIKAN DI MILIS Lebaran dan Kontroversi Selebritis
Kapanlagi.com - Duo asal Inggris, The Ting Tings, akan tampil dalam acara AXIS Jakarta International Java Soulnation Festival 2009 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada tanggal 30 dan 31 Oktober 2009 mendatang. Demikian siaran pers dari Java Festival Production, Jumat (01/10).
The Ting Tings pun telah mengonfirmasi kehadirannya mereka dalam gelaran tersebut.
The Ting Tings merupakan duo asal Inggris yang terdiri atas Jules De Martino (drum, gitar, vokal, piano) dan Katie White (vokal, gitar, drum-bas dan gitar-bas).
Duo yang berdiri pada bulan Desember 2007 ini merilis album perdana mereka yang bertajuk WE STARTED NOTHING pada bulan 19 Mei 2008 dan menghasilkan single That's Not My Name, Great DJ, dan Shut Up and Let Me Go.
Sejak berita kehadiran mereka di Java Soulnation Festival diumumkan melalui website dan situs jejaring sosial Twitter dan Facebook, Java Festival Production menerima banyak respon antusias dari masyarakat.
"It's great to have The Ting Tings in Jakarta for Java Soulnation Festival 2009", demikian bunyi salah satu respon tersebut.
Selain The Ting Tings, Java Soulnation Festival 2009 juga akan dihadiri oleh berbagai musikus dari luar negeri lainnya seperti Arrested Development, Tortured Soul, Pete Philly and Perquisite, dan grup asal Filipina, Corporate Lo-Fi.
Tidak ketinggalan pula musisi dari dalam negeri seperti RAN, Tangga, Bondan Prakoso feat. Fade2Black, dan masih banyak lagi.
Selain itu, Java Festival Production juga sedang bekerja sama dengan Indonesia Unite dan Green Music Foundation untuk mempersiapkan proyek khusus Indonesia Unite Project. (kpl/npy)
Jumat, 19 Februari 2010
Michelia adalah genus tanaman berbunga dari suku Magnoliaceae. Genus ini memiliki sekitar 50 spesies pohon selalu hijau, semak-semak, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis di Asia Selatan dan Asia Tenggara serta Tiongkok selatan. Tanaman ini juga disebut Bunga Cempaka.
Bunga Michelia champaca.
Suku Magnoliaceae masih termasuk tumbuhan purba, merupakan fosil yang hidup dan asal-usulnya dapat ditelusuri hingga 95 juta tahun yang lalu. Ciri khas tanaman ini adalah daun bunganya yang tidak terdiri dari petal dan sepal, melainkan terdiri dari tepal.
Daun dan bunga Michelia masih menyerupai daun dan bunga Magnolia. Walau bunga Michelia lebih tersebar di sepanjang batang tumbuhan, sedangkan bunga Magnolia hanya tumbuh di ujung batang.
Beberapa spesies merupakan penghasil kayu yang penting. Sedangkan beberapa spesies seperti Michelia champaca (di Nanggroe Aceh Darussalam dikenal sebagai bunga jeumpa) dan Michelia doltsopa ditanam karena bunganya. M. champaca juga dikembang-biakkan untuk diambil minyak dari bunganya sebagai bahan parfum. Beberapa spesies juga ditanam sebagai tanaman pembatas jalan seperti M. figo, M. doltsopa dan M. champaca.
[sunting] Perubahan pada klasifikasi
Data morfologi[1] dan data molekuler[2][3] menunjukkan bahwa genus Michelia masih berkerabat dengan subgenus Yualania dari genus Magnolia.
[sunting] Spesies Michelia
* M. aenea
* M. alba (syn. M. longifolia). Cempaka putih, cendana putih, atau kantil.
* M. angustioblonga
* M. balansae
* M. baillonii (syn. Aromadendron spongocarpum, Paramichelia baillonii)
* M. braianensis
* M. calcicola
* M. caloptila
* M. cavaleriei
* M. champaca. Champak atau Bunga Jeumpa. Berasal dari India, pulau Jawa dan Filipina. Pohon atau perdu yang tingginya 3 hingga 6 meter. Memiliki daun yang hijau mengkilap serta bunga yang berbau wangi dan berwarna oranye, kuning atau putih krem. Minyak bunga ini digunakan sebagai bahan parfum.
* M. chapaensis (syn. M. constricta)
* M. compressa (syn. M. formosana, M. philippinensis)
* M. coriacea
* M. crassipes
* M. doltsopa (syn. M. manipurensis). Perdu atau pohon yang tinggi hingga 30 meter. Berasal dari pegunungan Himalaya timur dan hutan subtropis Meghalya. Daunnya berwarna hijau tua sepanjang 6 hingga 17 cm. Bunganya berwarna putih krem. Disukai sebagai tanaman pinggir jalan di California.
* M. elegans
* M. elliptilimba
* M. faveolata
* M. figo.Perdu atau pohon pendek yang tumbuhnya lambat. Dapat tumbuh hingga tingginya 5 meter. Daunnya kecil dan bunganya besar, berwarna putih terkadang dengan warna ungu. Bunganya memiliki bau pisang.
* M. flaviflora
* M. floribunda
* M. foveolata
* M. fujianensis
* M. fulgens
* M. fulva
* M. fuscata
* M. guangxiensis
* M. hedyosperma (syn. M. hypolampra)
* M. ingrata
* M. insignis. Berasal dari hutan subtropis Meghalya.
* M. iteophylla
* M. kisopa. Berasal dari hutan subtropis Meghalya.
* M. koordersiana
* M. lacei (syn. M. tignifera)
* M. laevifolia
* M. lanuginosa (syn. M. velutina) Berasal dari hutan subtropis Meghalya.
* M. leveillana
* M. longipetiolata
* M. longistamina
* M. longistyla
* M. macclurei
* M. martini
* M. masticata
* M. maudiae
* M. mediocris
* M. microtricha
* M. montana
* M. nilagirica. Berasal dari India selatan.
* M. odora (syn. Tsoongiodendron odorum)
* M. pachycarpa
* M. platypetala
* M. polylneura
* M. punduana. Berasal dari hutan subtropis Meghalya.
* M. rajaniana
* M. salicifolia
* M. scortechinii
* M. sinensis (syn. M. wilsonii)
* M. shiluensis
* M. skinneriana
* M. sphaerantha
* M. subulifera
* M. szechuanica
* M. xanthantha
* M. yunnanensis
Rabu, 17 Februari 2010
tim
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Di sini terletak Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. Selain itu, TIM juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop.
Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat ini.
Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, Ismail Marzuki.
Daftar isi
[sembunyikan]
[sunting] Sejarah
Pintu masuk TIM
Diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir Ali Sadikin, tanggal 10 November 1968. TIM dibangun diatas areal tanah seluas sembilan hektar. Dulu tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum ‘Taman Raden Saleh’ (TRS). Pengunjung ‘TRS’ selain dapat menikmati kesejukan paru-paru kota dan nonton sejumlah hewan, juga bisa nonton balap anjing di treck ‘Balap Anjing’ yang kini berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa fakultas perfilman dan televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu roda berlantai semen. Fasilitas lainnya ialah dua gedung bioskop, Garden Hall dan Podium melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang suka nonton film. Tetapi sejak 37 tahun lalu suasana seperti itu tidak lagi dapat ditemukan. Khususnya setelah Bang Ali menyulap tempat ini menjadi Pusat Kesenian Jakarta TIM.
[sunting] Ruang ekspresi
TIM sejak berdiri tahun 1968 lalu hingga kini telah menjadi ruang ekspresi seniman yang menyajikan karya-karya inovatif. Pertunjukkan eksperimen, suatu dunia atau karya seni yang sarat dengan dunia ide. Membuka pintu seluas-luasnya bagi ruang berfikir dan berkreasi menuju seni yang berkualitas. Untuk beberapa waktu lamanya harapan muncul suatu karya dalam dunia penciptaan, menjadi kenyataan. Panggung TIM menjadi marak dengan karya-karya eksperimen yang sarat ide. Ini ditandai oleh sejumlah kreator seni yang sempat membuka peta baru diatas pentas. Diantaranya Rendra, pimpinan Bengkel Teater Yogya dari kampung Ketanggungan Wetan Yogyakarta. Awalnya karya Rendra, berupa drama "Be Bop" atau drama mini kata "SSSTTT" ditayangkan dilayar kaca TVRI. Menyusul pentas drama klasik Yunani "Oedipus Rex", "Menunggu Godot", "Hamlet" dan karya pentas mini kata lainnya.
Koregrafer kondang, Sardono W. Kusumo, lewat pentas tari "Samgita Pancasona" menyuguhkan konsep gerak yang memiliki skala tak terbatas. Balerina terkemuka, Farida Oetojo mewarnai TIM denga karya baletnya yang berani. Slamet Abdul Syukur, yang lama bermukim di Perancis menggedor publik dengan konser piano "Sumbat" yang membuat penonton terpana. Sutradara teater Arifin C. Noer, Teguh Karya, Suyatna Anirun (Bandung), mempesona publik. Koreografer senior, Bagong Kusudiardjo, Huriah Adam, pelukis Affandi, Trisno Soemardjo, Hendra Gunawan, Agus Djaya, Oesman Effendi, S. Sudjojono, Rusli, Rustamadji, Mustika mengisi TIM dengan karya-karya mereka yang indah dan artistik.
[sunting] Fasilitas
* Graha Bhakti Budaya
o Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem akustik, serta pendingin ruangan.
* Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III
o Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi dengan pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindah-pindahkan.
* Teater Kecil/Teater Studio
o Merupakan gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai banyak fungsi seperti seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan.
* Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni)
o Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel.
* Plaza dan Halaman
o TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air.
Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat ini.
Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, Ismail Marzuki.
Daftar isi
[sembunyikan]
[sunting] Sejarah
Pintu masuk TIM
Diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir Ali Sadikin, tanggal 10 November 1968. TIM dibangun diatas areal tanah seluas sembilan hektar. Dulu tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum ‘Taman Raden Saleh’ (TRS). Pengunjung ‘TRS’ selain dapat menikmati kesejukan paru-paru kota dan nonton sejumlah hewan, juga bisa nonton balap anjing di treck ‘Balap Anjing’ yang kini berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa fakultas perfilman dan televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu roda berlantai semen. Fasilitas lainnya ialah dua gedung bioskop, Garden Hall dan Podium melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang suka nonton film. Tetapi sejak 37 tahun lalu suasana seperti itu tidak lagi dapat ditemukan. Khususnya setelah Bang Ali menyulap tempat ini menjadi Pusat Kesenian Jakarta TIM.
[sunting] Ruang ekspresi
TIM sejak berdiri tahun 1968 lalu hingga kini telah menjadi ruang ekspresi seniman yang menyajikan karya-karya inovatif. Pertunjukkan eksperimen, suatu dunia atau karya seni yang sarat dengan dunia ide. Membuka pintu seluas-luasnya bagi ruang berfikir dan berkreasi menuju seni yang berkualitas. Untuk beberapa waktu lamanya harapan muncul suatu karya dalam dunia penciptaan, menjadi kenyataan. Panggung TIM menjadi marak dengan karya-karya eksperimen yang sarat ide. Ini ditandai oleh sejumlah kreator seni yang sempat membuka peta baru diatas pentas. Diantaranya Rendra, pimpinan Bengkel Teater Yogya dari kampung Ketanggungan Wetan Yogyakarta. Awalnya karya Rendra, berupa drama "Be Bop" atau drama mini kata "SSSTTT" ditayangkan dilayar kaca TVRI. Menyusul pentas drama klasik Yunani "Oedipus Rex", "Menunggu Godot", "Hamlet" dan karya pentas mini kata lainnya.
Koregrafer kondang, Sardono W. Kusumo, lewat pentas tari "Samgita Pancasona" menyuguhkan konsep gerak yang memiliki skala tak terbatas. Balerina terkemuka, Farida Oetojo mewarnai TIM denga karya baletnya yang berani. Slamet Abdul Syukur, yang lama bermukim di Perancis menggedor publik dengan konser piano "Sumbat" yang membuat penonton terpana. Sutradara teater Arifin C. Noer, Teguh Karya, Suyatna Anirun (Bandung), mempesona publik. Koreografer senior, Bagong Kusudiardjo, Huriah Adam, pelukis Affandi, Trisno Soemardjo, Hendra Gunawan, Agus Djaya, Oesman Effendi, S. Sudjojono, Rusli, Rustamadji, Mustika mengisi TIM dengan karya-karya mereka yang indah dan artistik.
[sunting] Fasilitas
* Graha Bhakti Budaya
o Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem akustik, serta pendingin ruangan.
* Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III
o Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi dengan pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindah-pindahkan.
* Teater Kecil/Teater Studio
o Merupakan gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai banyak fungsi seperti seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan.
* Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni)
o Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel.
* Plaza dan Halaman
o TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air.
pameran lukisan
Jakarta- Ratusan orang memadati ruang lobi Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki Cikini Jakarta, Jumat malam (13/2/2010). Dengan antusias, mereka yang sebagian para seniman mengikuti pembukaan pameran seni lukis "Sejati, Baik, Sabar" yang digelar oleh Yayasan Seni Kreasi Sejati. Pembukaan pameran dilakukan oleh Hari Untoro Drajat, Dirjen Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Dalam sambutannya, Hari Untoro Drajat memberikan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan, serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras panitia dan semua pihak yang mensuksesklan acara ini. Baginya, seni lukis yang dipamerkan memiliki standar yang tinggi serta motivasi yang kuat untuk meningkatklan moral.
"Seni lukis yang bisa bertahan lama adalah lukisan yang memil;iki standar tinggi, yang memiliki sifat Sejati, Baik, Sabar," ujar Hari Untoro. Dengan lukisan yang dipamerkan ini, menurutnya, kita bisa bagian melihat lebih jauh penciptaan sebuah karya itu sendiri. "Kalau pelukis lain menciptakan karyanya dengan kontemplasi, maka pelukis yang karyanya dipamerkan ini melakukannya dengan cara berkultivasi".
New Renaisance
Memasuki ruang pamer, para pengunjung dibuat tertegun dengan puluhan lukisan yang menggetarkan hati dengan goresan kuas dan komposisi warna yang pas. Sebagian karya menunjukan tentang begitu teguhnya pengikut Falun Gong (Falun Dafa) dalam berlatih kultivasi, serta pemandangan di dimensi lain atas pengaruh kebaikan mereka.
Sebagian besar lukisan menceritakan kejahatan yang menyelimuti langit dan bumi yang dilakukan oleh Partai Komunis China terhadap pengikut Falun Gong. Lihat saja lukisan berjudul "Seruan Tak Bersalah" karya Chen Xioping yang dibuatnya pada tahun 2001. Dalam lukisan itu terlihat seorang gadis kecil di tengah guyuran hujan sedang membawa poster bertuliskan "Killed for Their Belief," dengan latar belakang peragaan penyiksaan yang dialami praktisi Falun Gong.
Karya tersebut menggambarkan suatu bencana besar umat manusia pada masa sekarang ini, yang mereflreksikan peperangan antara kebaikan dan kejahatan yaitu penindasan sistematis yang dilakukan oleh Partai Komunis China terhadap pengikut Falun Dafa.
"Di tengah penindasan yang sangat kejam, keteguhan hati mereka terhadap prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar telah membangun kembali monument moral umat manusia," jelas Beny Halim, pengurus Yayasan Seni Kreasi Sejati.
Seluruh karya dalam pameran ini merupakan kreasi dari beberapa seniman mancanegara yang handal, dengan latar-belakang kebudayaan, pendidikan dan pengalaman professional yang beragam. Semuanya merupakan ciptaan orisinil berdasarkan kisah nyata. Beberapa seniman bahkan pernah mengalami sendiri penganiayaan kejam yang terpatri mendalam. "Kenangan yang pedih tersebut menjadi inspirasi bagi karya mereka," imbuh Beny Halim.
Tak heran, dimata kurator Muhammad Bachtiar, menyebut lukisan-lukisan cat minyak bergaya realism penuh ini sebagai "New Renaissance"-sebuah perjalanan menuju alam pikir baru. "Menggugah inspirasi moralitas yang telah sekian lama tidak saya temukan dalam karya-karya seni pada umumnya," tandas Bachtiar.
Bachtiar melihat secara spiritual, karya-karya pameran ini menimbulkan suiatu getaran khusus yang dapat menyentuh karakter naluri baik seseorang, bahkan memurnikan jiwa. "Selain kemahiran teknik, obyek yang ditampilkan juga mencerminkan penjiwaan yang mendalam dari para senimannya," imbuh kurator Yayasan Seni Kreasi Sejati ini.
Sejak tahun 2004, pameran lukisan Sejati, Baik, Sabar telah digelar di lebih dari 40 negara dan 200 kota. Para pelukis yang terlibat dalam pameran ini adalah Kathleen Gilis-Kanada, Li Yuan-Jepang, Chen Xioping-Kanada, Dong Xiqiang- China, Wang Weixing, Shen Daci dan Yao Chongqi.
Di Indonesia, pameran ini rencananya akan dilangsungkan di Jakarta hingga tanggal 18 Februari 2010 ini. Selain pameran, acara ini juga akan dimeriahkan dengan diskusi dengan tema "Memahami Seni Lukis dengan Metode Ortodoks" yang akan diadakan di tempat yang sama pada Rabu, 17 Februari pukul 17.15 sampai selesai. ***
Dalam sambutannya, Hari Untoro Drajat memberikan apresiasi terhadap karya seni yang dipamerkan, serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras panitia dan semua pihak yang mensuksesklan acara ini. Baginya, seni lukis yang dipamerkan memiliki standar yang tinggi serta motivasi yang kuat untuk meningkatklan moral.
"Seni lukis yang bisa bertahan lama adalah lukisan yang memil;iki standar tinggi, yang memiliki sifat Sejati, Baik, Sabar," ujar Hari Untoro. Dengan lukisan yang dipamerkan ini, menurutnya, kita bisa bagian melihat lebih jauh penciptaan sebuah karya itu sendiri. "Kalau pelukis lain menciptakan karyanya dengan kontemplasi, maka pelukis yang karyanya dipamerkan ini melakukannya dengan cara berkultivasi".
New Renaisance
Memasuki ruang pamer, para pengunjung dibuat tertegun dengan puluhan lukisan yang menggetarkan hati dengan goresan kuas dan komposisi warna yang pas. Sebagian karya menunjukan tentang begitu teguhnya pengikut Falun Gong (Falun Dafa) dalam berlatih kultivasi, serta pemandangan di dimensi lain atas pengaruh kebaikan mereka.
Sebagian besar lukisan menceritakan kejahatan yang menyelimuti langit dan bumi yang dilakukan oleh Partai Komunis China terhadap pengikut Falun Gong. Lihat saja lukisan berjudul "Seruan Tak Bersalah" karya Chen Xioping yang dibuatnya pada tahun 2001. Dalam lukisan itu terlihat seorang gadis kecil di tengah guyuran hujan sedang membawa poster bertuliskan "Killed for Their Belief," dengan latar belakang peragaan penyiksaan yang dialami praktisi Falun Gong.
Karya tersebut menggambarkan suatu bencana besar umat manusia pada masa sekarang ini, yang mereflreksikan peperangan antara kebaikan dan kejahatan yaitu penindasan sistematis yang dilakukan oleh Partai Komunis China terhadap pengikut Falun Dafa.
"Di tengah penindasan yang sangat kejam, keteguhan hati mereka terhadap prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar telah membangun kembali monument moral umat manusia," jelas Beny Halim, pengurus Yayasan Seni Kreasi Sejati.
Seluruh karya dalam pameran ini merupakan kreasi dari beberapa seniman mancanegara yang handal, dengan latar-belakang kebudayaan, pendidikan dan pengalaman professional yang beragam. Semuanya merupakan ciptaan orisinil berdasarkan kisah nyata. Beberapa seniman bahkan pernah mengalami sendiri penganiayaan kejam yang terpatri mendalam. "Kenangan yang pedih tersebut menjadi inspirasi bagi karya mereka," imbuh Beny Halim.
Tak heran, dimata kurator Muhammad Bachtiar, menyebut lukisan-lukisan cat minyak bergaya realism penuh ini sebagai "New Renaissance"-sebuah perjalanan menuju alam pikir baru. "Menggugah inspirasi moralitas yang telah sekian lama tidak saya temukan dalam karya-karya seni pada umumnya," tandas Bachtiar.
Bachtiar melihat secara spiritual, karya-karya pameran ini menimbulkan suiatu getaran khusus yang dapat menyentuh karakter naluri baik seseorang, bahkan memurnikan jiwa. "Selain kemahiran teknik, obyek yang ditampilkan juga mencerminkan penjiwaan yang mendalam dari para senimannya," imbuh kurator Yayasan Seni Kreasi Sejati ini.
Sejak tahun 2004, pameran lukisan Sejati, Baik, Sabar telah digelar di lebih dari 40 negara dan 200 kota. Para pelukis yang terlibat dalam pameran ini adalah Kathleen Gilis-Kanada, Li Yuan-Jepang, Chen Xioping-Kanada, Dong Xiqiang- China, Wang Weixing, Shen Daci dan Yao Chongqi.
Di Indonesia, pameran ini rencananya akan dilangsungkan di Jakarta hingga tanggal 18 Februari 2010 ini. Selain pameran, acara ini juga akan dimeriahkan dengan diskusi dengan tema "Memahami Seni Lukis dengan Metode Ortodoks" yang akan diadakan di tempat yang sama pada Rabu, 17 Februari pukul 17.15 sampai selesai. ***
Selasa, 09 Februari 2010
bentar lagi....
Bentar lagi pemantapan trus ujian dan (semoga)lulus.... Buat para blogger sejati doain ya.... God help me!!!^_^
Langganan:
Postingan (Atom)