Sabtu, 24 April 2010


Avril Ramona Lavigne Whibley (lahir di Kanada, 27 September 1984; umur 25 tahun), atau lebih dikenal dengan nama Avril Lavigne, adalah seorang penyanyi pop-punk, musisi, dan aktris asal Kanada. Pada tahun 2006, Majalah Bisnis Kanada memposisikannya dalam posisi ke-7 wanita Kanada paling mengagumkan di Hollywood, dan pada tahun 2007 dia memenangkan 9 nominasi Jabra Music Contest untuk kategori Best Band In The World, berdasarkan pilihan penggemar diseluruh dunia.
Hingga kini, Lavigne telah merilis 3 buah album studio, yaitu Let Go (2002) yang terjual lebih dari 19 juta diseluruh dunia dengan 9 juta di US, Under My Skin (2004) yang terjual lebih dari 12 juta diseluruh dunia dan 4 juta di US, dan The Best Damn Thing (2007) yang terjual lebih dari 9 juta dan 2,5 juta di US. Lavigne juga telah memproduksi tujuh singel internasional, diantaranya adalah "Complicated", "Sk8er Boi", "I'm with You", "Don't Tell Me", "My Happy Ending", "Girlfriend", dan "When You're Gone". Lavigne pun mengisi soundtrack untuk film Alice in Wonderland dengan lagu yang berjudul "Alice". Ia telah menjual rekaman album dan singelnya sebanyak kurang lebih 45 juta diseluruh dunia.
Daftar isi[sembunyikan]
Profil
Avril Lavigne dilahirkan disebuah kota kecil, Napanee, Ontario dalam lingkungan keluarga Kristen. Kemampuan Avril dalam bernyanyi telah diketahui sejak ia berumur 2 tahun, ketika ibunya mengatakan bahwa Avril telah mulai ikut menyanyi lagu-lagu rohani di gereja. Keluarga Avril pindah ke Napanee saat dia berumur 5 tahun. Pada tahun 1998, Avril memenangkan kompetisi bernyanyi dalam tour resmi penyanyi Kanada, Shania Twain. Avril menyanyikan lagu Shania yang berjudul What Made You Say That.
Saat usia Avril menjelang 16 tahun, dia didaftarkan oleh Ken Krongard, seorang artis dan jurnalis, wakil dari perusahaan rekaman Arista. Ken mengundang Antonio "L.A." Reid untuk mendengarkan nyanyian Avril disebuah studio rekaman milik Peter Zizzo di New York. Selanjutnya Avril melengkapi kontrak album perdananya, Let Go.
[sunting] Keluarga
John Lavigne (ayah)
Judy Lavigne (ibu)
Matt Lavigne (kakak laki-laki)
Michelle Lavigne (adik perempuan)
[sunting] Karir Musik
Album pertama Avril, Let Go, dirilis pada tanggal 4 Juni 2002 di Amerika Serikat, menduduki posisi 2 disana, dan menduduki posisi 1 di Australia, Kanada, Inggris, dan beberapa negara lainnya, dengan hits singel lagu "Complicated", "Sk8er Boi", "I'm with You", dan "Losing Grip". Album ini sangat sukses dan terjual lebih dari 17 juta diseluruh dunia, 7 juta nya terjual di US.
Ditahun 2004, tepatnya tanggal 25 Mei 2004, Lavigne merilis album kedua yang bertitel Under My Skin dengan hits singel lagu "Don't Tell Me", "My Happy Ending", "Nobody's Home, "He Wasn't", dan "Fall to Pieces". Album ini mengikuti jejak sukses dari Let Go, terjual 12 juta diseluruh dunia dan 4 juta terjual di US.
Album ketiga Avril, The Best Damn Thing dirilis pada tanggal 17 April 2007. Album ini cukup mengejutkan, karena Avril mengubah gaya bernyanyinya yang sebelumnya sangat kental dengan rock dan warna-warna gelap, menjadi lebih ceria dan berwarna pink. Album ini mempunyai hits singel lagu "Girlfriend", "When You're Gone", "Hot", dan "The Best Damn Thing".
Avril pun pernah beberapa kali mengisi soundtrack film, diantaranya adalah film Eragon dengan singel "Keep Holding On" dan yang terbaru, film Alice in Wonderland dengan singel berjudul "Alice".
[sunting] Karir Film
Avril tampil dalam film awalnya dalam film Over the Hedge sebagai pengisi suara, dimana film ini berdasarkan komik yang berjudul sama. Dia bekerja sama dengan William Shatner, Bruce Willis, Garry Shandling, Wnda Sykes, Nick Nolte dan Steve Carrel. Dia juga beraksi dalam film karya Richard Gere berjudul The Flock, sebagai kekasih dari seorang pelaku kejahatan, dan proyek ketiganya adalah Fast Food Nation, berdasarkan buku favoritnya.nAvril membuat sebuah batu bertulisan dalam film Going The Distance dan juga sempat tampil dalam sebuah episode film Sabrina, The Teenage Witch, menampilkan lagu "Sk8er Boi" dengan band-nya.
[sunting] Pandangan Publik
Dalam halaman remi MySpace Avril, dia menjelaskan bahwa aliran musiknya adalah Pop/Punk/Rock, tetapi All Music Guide dan para pengamat musik lainya menjelakan bahwa aliran musik Avril adalah Punk, Punk-pop, Pop/Rock, Alternative Rock, Alterrnative Pop-rock, Modern Rock dan Post-Grunge. Avril mengatakan bahwa "I'm not punk". Avril juga menjelaskan kepada MTV Essential "I'm a rocker chic and not completely pop". Walaupun dia mengutip bahwa aliran musiknya adalah punk dan menggambarkan sebagai hasil pengaruh, aliran musiknya telah diberi nama umum dengan punk tahun 1970an.
Avril berbicara tentang penampilan barunya dalam sebuah wawancara pada bulan September 2006, dia menjelaskan "When I was in high school I was a little shit, hanging out with the guys, gettting drunk, getting in fights, playing hockey. My band were all guys, so I was only around guys, but when I got older I started being more of a chick. I broke out on the scence lookina like the 17-year-old that I was. And from then to now I look really different - but that's called growing up".
[sunting] Kehidupan Pribadi
Dalam majalah Seventeen edisi Januari 2003, Avril mengakui "I was always snagging a bit of Matt's cheeseburger everynow and again". Juga mengatakan dalam wawancara setelahnya, dia mengatakan tidak memakan daging, tetapi tidak mengatakan bahwa dia vegetarian, suatu waktu seseorang bisa seja menemuinya sedang memakan daging.
Sebagai seorang remaja dia biasanya bermain di Restoran La Pizzera di Napanee, Ontario. Dalam Unser My Skin Bonez Tour Documentary, dia mengatakan bahwa pizza dengan olive topping adalah makanan kesukaannya, walaupun dia tidak biasa memakannya berlebihan, karena pizza dapat merusak suaranya. Sejak dia terkenal dan populer di dunia musik, restoran tersebut menyediakan pizza dengan nama Avril yang merupakan jenis pizza kesukaan Avril, dan disana ada buku tamu untuk penggemar yang akan dipilih oleh Avril ketika dia mengunjungi kerabat dan sahabatnya di kota dimana dia dibesarkan, Napanee.
Avril mempunyai tato bintang di pergelangan tangan kirinya yang merupakan salah satu gaya yang digunakan untuk album pertamanya. Tato tersebut dibuat bersamaan dengan tato milik Ben Moddy, teman Avril yang merupakan mantan personil band Evanescence. Akhir tahun 2004, Avril mempunyai tato berbetuk hati berukuran kecil dengan aksen bertulisan hurup 'D' di pergelangan tangan kanannya, dan merupakan bukti persembahan untuk kekasihnya Derick Whibley. Avril dan suaminya telah membeli sebuah rumah seharga 9.5 juta dollar Amerika di Bel-Air, yang mana rumah ini rumah peninggalan pasangan terkenal sebelumnya, Travis Barker dan Shanna Moakle. Rumah tersebut memiliki 8 kamar tidur, 10 kamar mandi, sebuah ruangan kerja, elevator, dapur kelas tinggi, dan garasi untuk 10 mobil.
Avril pernah digosipkan memiliki hubungan istimewa dengan mantan gitarisnya Jesse Colburn, tetapi menolak rumor tersebut, dan menjelaskan bahwa dia tidak memiliki hubungan apapun selain 'teman' dengannya maupun dengan anggota band lainnya sepeti Evan Taubenfeld atau siapapun. Walaupun begitu, Evan Taubenfeld masih menganggap bahwa Avril adalah sahabat terbaiknya disepanjang waktu dan seluas dunia, seperti yang dia katakan dalam halaman web resmi band "Q&A", band terakhirnya. Dalam majalah J-14, Avril bercerita tentang ciuman pertamanya terjadi saat dia berumur 14 tahun.
Tahun 2004, muncul sebuah berita bahwa Avril dan Hillary Duff bertengkar hebat. "I read that I was supossedly mad at my fans for dresssing like me" kata Avril dalam koran mingguan Quoted. "They quoted Hillary Duff saying 'Avril need to appreciate her fans and blah, blah, blah.' I'm like, excuse me? First off, it's not even true. I never said that, and second, who the hell cares what she has to say about my fans? Whatever, Hillary Duff such a goody-goody, such a mommy's girl". Baru-baru ini dilaporkan ada dramatisir antara mereka berdua di pesta Maxim di New York, dengan kejadian yang berbelit-belit dan rumit saat kedatangan mereka karena pelarian yang tak diinginkan. Avril berbicara sangat kasar, melompat secara kasar dan memaksa pihak penyelenggara pesta untuk meninggalkan tempat itu.
Bulan Februari 2004, dia mulai menjalin hubungan khusus dengan penyanyi Kanada Deryck Whibley, yang merupakan vokalis utama/gitaris pop punk band Sum 41. Pada tanggal 27 Juni 2005, Avril dan Deryck berwisata romantis ke Venice, Italia. Pasangan ini menikah disebuah gereja katholik dengan upacara pernikahan secara agamis dengan disaksikan sekitar 110 tamu undangan pada tanggal 15 Juli 2006, di sebuah lahan pribadi di California coastal city of Montecito. Saat ditanya apakah mereka siap untuk diberi keturunan, mereka mengatakan "not right now but somewhere down the road".
Namun ternyata sekarang hubungan mereka tidak abadi lagi, hal tersebut dikarenaan perselingkuhan yang terjadi antara Deryck dengan Hilton. Avril pun menggugat cerai.
[sunting] Derma
Avril telah banyak melakukan aksi kepedulian, seperti Make Some Noisw, Amnesty International, Camp Will-a-way, music clearing minefield, U.S. Campaign for burma, Make-a-wish foundation, dan War Child. Dia juga memberi bantuan terhadap ALDO ads untuk para penyandang aids. Aldo menjual pernak-pernik dengan kata-kata "HEAR", "SEE", dan "SPEAK" dan sebuah tas edisi khusus yang hanya dijual di Aldo dept. store atau dujual secara Online. Aksi ini bertujuan untuk membantu para penyandang aids diseluruh dunia. Avril bekerja dengan Reverb, sebuah lembaga masyarakat, untuk tou nya pada tahun 2005. Avril juga menyanyikan lagu "Knocking On Heavens Door" untuk sebuah derma.
[sunting] Avril di Negara lain

Sebuah poster tentang konser Avril Lavigne di Jakarta. Poster billboard ini berada di tepi jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat.
Avril Lavigne mengadakan konser di Jakarta, Indonesia pada tanggal 4 April 2005. Dia pun pernah mengadakan konser di Kyoto, Jepang pada awal 2007. Saat itu dia mempromosikan lagu barunya yang berjudul Girlfriend dan When You're Gone yang segera masuk peringkat 1 dalam Best Download dan peringkat 3 Oricon Chart di Jepang.
Diskografi
Tahun
Judul album
Singel
Cover
2002
Let Go
"Complicated"
"Sk8er Boi"
"I'm with You"
"Losing Grip"
"Mobile"

2004
Under My Skin
"Don't Tell Me"
"My Happy Ending"
"Nobody's Home"
"He Wasn't"
"Fall to Pieces"

2007
The Best Damn Thing
"Girlfriend"
"When You're Gone"
"Hot"
"The Best Damn Thing"

Filmografi
2002 - Sabrina, the Teenage Witch
2004:
Going the Distance
Saturday Night Live
Madtv
2006:
Fast Food Nation
Over the Hedge
2007 - The Flock

Rabu, 14 April 2010

tentrem


sentosa island

Rabu, 07 April 2010


KEUNTUNGAN DAN PERANAN TIK DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI





Keuntungan penggunaan TIK Antara lain :

* Memudahkan orang dalam berkomunikasi dan memperoleh Informasi
* Membuka peluang Bisnis Baru
* Mendorong timbulnya Proses Demokrasi
* Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Layanan Publik
* Meningkatkan Layanan Informasi Kesehatan Jarak Jauh (Telemedicine)
* Memperbaiki Pendidikan Melalui e-Leaning
* Mengembangkan Kemampuan dan Kesadaran Masyarakat
* Memperkaya kebiudayaan
* Menunjang Pertanian
* Menciptakan lapangan Kerja






Dampak Negatif / Kerugian Penggunaan TIK Al :

* Mendorong munculnya kejahatan Jenis Baru
* Mempermudah masuknya nilai-nilai Budaya Asing yang Negatif
* Mempermudah penyebarluasan Karya-karya Pornografi
* Mondorong tindakan konsumtif dan pemborosan dalam masyarakat
* Mendorong Kekejaman dan kesadisan (Violence and Gore)
* Memperluas Perjudian






A. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan


Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi Menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan





B. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.





C. Perananpan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perbankan

Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.





D. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-earning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.






E. Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Kesehatan

Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.





F. PERANAN TIK DALAM BIDANG PEMERINTAHAN

Peranan TIK dalam bidang pemerintahan disebut dengan E-Government.

Ada tiga macam :

* Government to Government (Pemerintah dengan Pemerintah baik daerah maupun pusat)
* Government to Citizen (Pemerintah dengan Penduduk)
* Government to Business ( Government dengan du

Sabtu, 03 April 2010

Lirik Lagu Falling Down


Male:
My friend just called me up to join his party
I found myself dressing up fine, just like the king

My lady stepped beside me. Sexy, damn! She burned the place
She whispered "I will never loose this night , ever"
Tequila's blasting out my mind. Everything's about going wild.
When I looked at you, my lady! You! My friend took you! I got drunk
Then nothing I can do.

Falling down
Fall fall falling down. Tease my head out loud
Falling down
Fall falling down. Keep my face against the wall
Falling down
Fall fall falling down. Push the light against the clouds.
The night's going dark, totally dark. I'm all outta stars

Female:
Waiting for your lovely kiss that night
No one knew, I was lost in the park
And then I found someone to make me laugh
His eyes so bright, blew me away
He cares more than you

When I returned, I could not leave his burning heart alone
I though you knew what it was that I had to do
Deep in my heart, he's got a million ways to go
And sure, I like.. The great new house, the brand new cars
Your friend is mine. And so what? nothing I can do
****

Male:
Those who punish me are guilty babe
It's so great! Being a lady
Should I send you your make up bag?
Just to make you comfortable

Female:
I'm a normal girl, I am not the same
But I love his air con room
There's nothing wrong with me...again, nothing I can do
I've got someone new, I keep walking thru

Male:
I wanna know how far is hell from you?

Female:
Hey!, I am not the winner of this race!
You have to be warmer than him actually. Could you say "good luck" for my new destination ?.
You said you would be proud if I've done what's right for me.
...oh no no no no no....bullshit!

Jumat, 02 April 2010

TBY

Sejarah Taman Budaya tak terlepas dari kebijakan tak terlepas dari kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam kurun 1970an.
Direktur Jenderal Kebudayaan kala itu, Prof. DR Ida Bagus Mantra, menyaksikan bahwa di banyak negara lain pusat pusat kebudayaan dan keseian begitu hidup dan berkembang marak. Pusat-pusat semacam itu didukung prasarana dan sarana yang bagus seperti gedung pertunjukkan, galeri seni rupa, teater terbuka, dan ruangan lokakarya yang sangat terpadu. Kenyataan ini mengilhami pemikiran beliau tentang pentingnya pusat kebuadayaan dan kesenian didirikan di setiap povinsi d Indonesia. Sekurangnya pusat-pusat kebudayaan itu dapat menjadi etalase bagi kekayaan ragam seni budaya daerah di negeri yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika ini.
Pada tahun 1978, dengan masukan dari kalangan seniman dan cendekiawan, berdasarkan surat keputusan Mentreri Pendidikan dan Kebudayaan berdirilah pusat-pusat kebudayaan yang disebut Taman Budaya di beberapa propinsi di Indonesia, termasuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika itu secara kelembagaan Taman Budaya adalah Unit Pelaksana Teknis bidang kebudayaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kebudayaan yang berkedudukan di Jakarta. Tugas Taman Budaya ialah melaksanakan pengembangan kebudayaan daerah di provinsi.
Tiga belas tahun kemudian, pada 1991, organisasi dan tata kerja Taman Budaya mengalami perubahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0221/O/1991. Lalu pada perkembangan selanjutnya Taman Budaya d seluruh Indonesia ditempatkan dalam struktur Pemerintah Daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah.
Maka melalui masa transisi tahun 200-2001 Taman Budaya Yogyakarta masuk dalam struktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2002 da Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 181/Tahun 2002 tanggal 4 November 2002 Taman Budaya Yogyakarta resmi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY.
Kini fungsi yang diemban Taman Budaya Yogyakarta ialah pelkaksanaan operasional sebagai kewenangan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dalam hal pengembangan dan pengolahann pusat dokumentasi, etalase, dan informasi seni budaya dan pariwisata.


VISI DAN MISI
Visi : Terwujudnya Taman Budaya Yogyakarta sebagai " the Window of Yogyakarta " menuju pusat budaya terkemuka di tingkat nasional dan internasional.
Misi : Memberikan ruang kreatif bagi seniman dan budayawan untuk mempresentasikan karya kreatif dan pemikiran mereka. Menjadi suatu pusat laboratorium pengembangan dan pengolahan seni, dokumentasi dan informasi seni budaya. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi seni budaya


FUNGSI DAN TUGAS POKOK
Fungsi Taman Budaya Yogyakarta selaku Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ialah pelaksaan operasional sebagian kewenangan Dinas dalam bidang pengembangan/ pengolahan, pusat dokumentasi, etalase dan informasi seni budaya.

Tugas Pokok Taman Budaya Yogyakarta sebagai pelaksanaan fungsi tersebut ialah :
• Melaksanakan pengembangan/ pengolahan seni budaya
• Melaksanakan laboratorium dan eksperimentasi seni budaya
• Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Dinas
• dan memfasilitasi kegiatan seni budaya.




































TUGAS
SENI BUDAYA

Sejarah Taman Budaya tak terlepas dari kebijakan tak terlepas dari kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam kurun 1970an.
Direktur Jenderal Kebudayaan kala itu, Prof. DR Ida Bagus Mantra, menyaksikan bahwa di banyak negara lain pusat pusat kebudayaan dan keseian begitu hidup dan berkembang marak. Pusat-pusat semacam itu didukung prasarana dan sarana yang bagus seperti gedung pertunjukkan, galeri seni rupa, teater terbuka, dan ruangan lokakarya yang sangat terpadu. Kenyataan ini mengilhami pemikiran beliau tentang pentingnya pusat kebuadayaan dan kesenian didirikan di setiap povinsi d Indonesia. Sekurangnya pusat-pusat kebudayaan itu dapat menjadi etalase bagi kekayaan ragam seni budaya daerah di negeri yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika ini.
Pada tahun 1978, dengan masukan dari kalangan seniman dan cendekiawan, berdasarkan surat keputusan Mentreri Pendidikan dan Kebudayaan berdirilah pusat-pusat kebudayaan yang disebut Taman Budaya di beberapa propinsi di Indonesia, termasuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketika itu secara kelembagaan Taman Budaya adalah Unit Pelaksana Teknis bidang kebudayaan yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Kebudayaan yang berkedudukan di Jakarta. Tugas Taman Budaya ialah melaksanakan pengembangan kebudayaan daerah di provinsi.
Tiga belas tahun kemudian, pada 1991, organisasi dan tata kerja Taman Budaya mengalami perubahan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0221/O/1991. Lalu pada perkembangan selanjutnya Taman Budaya d seluruh Indonesia ditempatkan dalam struktur Pemerintah Daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang otonomi daerah.
Maka melalui masa transisi tahun 200-2001 Taman Budaya Yogyakarta masuk dalam struktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2002 da Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 181/Tahun 2002 tanggal 4 November 2002 Taman Budaya Yogyakarta resmi menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY.
Kini fungsi yang diemban Taman Budaya Yogyakarta ialah pelkaksanaan operasional sebagai kewenangan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY dalam hal pengembangan dan pengolahann pusat dokumentasi, etalase, dan informasi seni budaya dan pariwisata.


VISI DAN MISI
Visi : Terwujudnya Taman Budaya Yogyakarta sebagai " the Window of Yogyakarta " menuju pusat budaya terkemuka di tingkat nasional dan internasional.
Misi : Memberikan ruang kreatif bagi seniman dan budayawan untuk mempresentasikan karya kreatif dan pemikiran mereka. Menjadi suatu pusat laboratorium pengembangan dan pengolahan seni, dokumentasi dan informasi seni budaya. Meningkatkan kompetensi dan kemampuan masyarakat dalam mengapresiasi seni budaya


FUNGSI DAN TUGAS POKOK
Fungsi Taman Budaya Yogyakarta selaku Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ialah pelaksaan operasional sebagian kewenangan Dinas dalam bidang pengembangan/ pengolahan, pusat dokumentasi, etalase dan informasi seni budaya.

Tugas Pokok Taman Budaya Yogyakarta sebagai pelaksanaan fungsi tersebut ialah :
• Melaksanakan pengembangan/ pengolahan seni budaya
• Melaksanakan laboratorium dan eksperimentasi seni budaya
• Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Dinas
• dan memfasilitasi kegiatan seni budaya.




































TUGAS
SENI BUDAYA

TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA

Taman Budaya Yogyakarta sejarahnya mulai dibangun di kawasan Bulaksumur Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tanggal 11 Maret 1977, sebagai sebuah kompleks Pusat Pengembangan Kebudayaan (PPK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peresmian pembangunan kompleks seni budaya ini dilakukan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia (RI).

Pada mulanya, TBY–Purna Budaya waktu itu–dibuat sebagai sarana dan prasarana untuk membina, memelihara, dan mengembangkan kebudayaan di DIY dan sekitarnya. Purna Budaya dibangun dengan dua konsep bangunan, yaitu Pundi Wurya dan Langembara. Konsep Pundi Wurya dimaksudkan sebagai pusat kesenian dengan berbagai macam fasilitas seperti panggung kesenian, studio tari, perpustakaan, ruang diskusi, dan administrasi. Sedangkan konsep Langembara dimaksudkan sebagai ruang pameran, ruang workshop, kantin, dan juga penginapan.

Pada tahun 1978, Purna Budaya dikembangkan menjadi unit pelaksana teknis bidang kebudayaan di bawah Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0276/O/1978. Kemudian pada tahun 1991, dilakukan pembaharuan pada organisasi dan tatakerja Purna Budaya berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI No. 0221/O/1991. Selanjutnya, pada tahun 1995, Prof. Dr. Soekanto H. Reksohadiprodjo, M.Com, Rektor UGM (1994—1998), melalui surat No. UGM/422/PL/06/IV kepada Mendikbud RI, meminta gedung Purna Budaya yang berada di kompleks Bulaksumur dijadikan untuk sarana kegiatan kemahasiswaan UGM.

Beberapa tahun kemudian, atas kesepakatan Sri Sultan Hamengku Buwono X, BAPPEDA Provinsi DIY, DPRD Provinsi DIY, Walikota Yogyakarta, dan Dirjen Kebudayaan DIY, gedung seni budaya TBY dibangun lagi di kawasan cagar budaya yang berdampingan dengan Gedung Societet Militair. Akhirnya, berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 tahun 2002 dan Keputusan Gubernur DIY No. 161/2002 tertanggal 4 November 2002, TBY berkembang menjadi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi DIY. Dengan berbagai macam visi dan misi, TBY antara lain memfasilitasi kegiatan seni budaya, melaksanakan pengembangan dan pengolahan seni budaya, menjadikan laboratorium dan tempat eksperimentasi seni budaya, dan melakukan fungsi dokumentasi dan informasi seni budaya, melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga dinas, dan memfasilitasi Kegiatan seni budaya.

TBY kemudian memulai babak baru dan meneguhkan diri sebagai “The Window of Yogyakarta”. Gedung seni budaya ini pun semakin meruncingkan visi dan misi dalam dunia seni rupa, dunia media rekam (pemutaran film sepanjang tahun), dunia seni pertunjukan (festival teater, wayang, ketoprak, dalang, dan tari), program-program pendidikan (bimbingan dan pelatihan seni untuk anak dan remaja), dan juga penerbitan (profil seniman dan budayawan, antologi sastra, dan kritik seni rupa).

Kompleks bangunan TBY terdiri dari dua bangunan, yaitu Concert Hall Taman Budaya dan Gedung Societet Militair. Di dalam Concert Hall terdapat ruang utama yang difungsikan sebagai ruang resmi untuk menyelenggarakan pameran seni rupa, seperti seni lukis, seni grafis, seni patung, seni kriya, dan kerajinan. Di samping itu, Concert Hall Taman Budaya juga sering digunakan untuk ruang diskusi sastra, pembacaan puisi, dan ruang pelatihan seni.

Sedangkan Gedung Societet Militair dikhususkan untuk ruang pertunjukan, seperti musik (tradisional dan modern), teater, ketoprak, wayang, tari, dan lain-lain. Sebagai sebuah tempat pertunjukan seni, Gedung Societet Militair memiliki fasilitas yang bagus dan memadai, di antaranya ruang pertunjukan berkapasitas sekitar 500 penonton, panggung pertunjukan, peralatan tata cahaya, dan ruang outdoor untuk publikasi.

Selain itu, TBY juga menghidupkan banyak kegiatan. Hal ini terlihat dari banyaknya jadwal kegiatan yang tersusun rapi untuk dilaksanakan secara profesional. Wisatawan dapat mengunjungi kantor TBY jika ingin mengetahui agenda kegiatan yang terjadwal di papan pengumuman. Kegiatan-kegiatan tersebut banyak yang berkaitan dengan aktivitas pameran seni rupa, pementasan teater, diskusi sastra, pembacaan puisi, dan festival kesenian. Di antara kegiatan yang secara rutin berlangsung di TBY adalah Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang diadakan setiap bulan Juli—Agustus, meliputi acara performing arts, visual arts, workshop seni, dan lain-lain.

Taman Budaya berlokasi di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jl. Sriwedani No. 1 DIY, Indonesia 55122. Lokasi Taman Budaya ini berada di sebelah timur Benteng Vredeburg dan berdampingan dengan Shopping Center dan Taman Pintar. Di sebelah utara taman budaya ini terdapat Pasar Beringharjo dan Kawasan Malioboro

Akses menuju Taman Budaya tidak terlalu sulit karena letaknya persis di jantung Kota Yogyakarta. Di samping itu, Taman Budaya ini juga relatif dekat dari Bandara Adisutjipto (sekitar 8 km), dari Terminal Giwangan (sekitar 6 km), dari Stasiun Lempuyangan (sekitar 3 km), dan dari Stasiun Tugu (sekitar 1 km).

Bagi turis domestik atau mancanegara yang berangkat dari Bandara Adisutjipto dapat menggunakan Bus Trans-Jogja (trayek 3A atau 3B) melewati Jalan Malioboro. Setelah sekitar 25 menit dan membayar ongkos sekitar Rp 3.000 (Oktober 2008), wisatawan dapat turun di Halte Bus Trans-Jogja depan Gedung Agung, kemudian jalan kaki menuju TBY sekitar 300 meter. Sedangkan wisatawan yang berangkat dari Terminal Giwangan dapat menggunakan bus kota jalur 2, jalur 4 atau jalur 15 melewati Jalan Malioboro, kemudian turun di depan Pasar Beringharjo atau Taman Pintar dengan membayar ongkos sekitar Rp 2.000 (Oktober 2008), kemudian jalan kaki menuju TBY sekitar 200 meter.

Bagi wisatawan yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan dapat menggunakan taksi menuju TBY dengan membayar ongkos kurang lebih sebesar Rp 20.000 (Oktober 2008). Sedangkan wisatawan yang berangkat dari Stasiun Tugu dapat menggunakan becak atau andong menuju TBY dengan membayar ongkos kurang lebih sebesar Rp 10.000 (Oktober 2008).

TBY buka setiap hari Senin hingga Minggu pada pukul 09.00 sampai pukul 21.00 WIB. Fasilitas pendukung yang terdapat di TBY antara lain perpustakaan, mushola, toilet, kafe, dan halaman parkir yang rindang dan luas.

pameran juga

KELOMPOK ANGKATAN, TAK CUMA MAKAN HATI BUNG!



Dalam sejarah seni rupa Indonesia telah muncul pelbagai kelompok yang lahir karena aksi "mengelompok" diri, seperti persagi, SIM,Pelukis Rakyat, Gabungan Pelukis Indonesia (GPL), Pelukis Indonesia Muda (PIM) atau yang tergabung dalam aksi kelompok seniman pada jalur sosio-politik, seperti lekra,lesbumi, LKN, dll. Sampai pada tahun 60 an dengan munculnya sanggar-sanggar (sanggar Bambu dan Sanggar Bumi Tarung) dan akhirnya sampai pada kelompok Seni Rupa Indonesia yang berbasis pada aksi mendobrak kemapanan seni rupa kala itu dengan melahirkan pameran gerakan Seni Rupa yang penuh polemik.

Apa yang diberikan oleh para mantan mahasiswa ISI Yogyakarta angkatan 2001 yang sedang berpameran di Gallery Seni Taman Budaya Yogyakarta Jln. Sri Wedani 1 Yogyakarta, yang digelar mulai tanggal 22 - 27 Maret 2010 ini mungkin tak bertujuan muluk seperti diatas. Dalam beberapa penelitian, wacana mengenai kelompok ini memang tidak sekedar eksis, tetapi bertujuan untuk merekrut kembali rasa pertemanan, meraih suasana "masa pembelajaran" di kampus, reuni seni. Selain itu tujuan pameran ini adalah untuk mengukur kemampuan individu dengan membandingkan prestasi "rata-rata kelas". Siapa yang rangking pertama atau yang maju sebagai pioneeer? Siapa yang menjadi bian keributan atau memberi berita yan mencengangkan di kemudian hari? Atau siapa yan kemudian beralih menjadi profesi baru dalam bidang lain yang bekerja diluar sebagai seniman? Untuk menemukan jawaban itu semua yaitu dengan menakar sebuah keberhasilan pameran kelompok yang diselenggarakan itu.

Dalam kelompok pameran angkatan 2001 ini telah hadir perupa yang mencuat dalam peta seni rupa Indonesia, seperti Made Wiguna Valasara, Achmad Sonirin, Aidi Yupri, Mulyo, Gunarso, Wayan Upadana, Yayat Lesmana, Choirudin, Lia Mareza, Cipto Purnomo sampai Giring Prihatyasmono dan Doni paul. Mereka disatukan dalam konsep karya yang sama sekali berjauhan. Mereka membawa visi dan misi yang berbeda ke dalam ruang yang sama.Jadi catatan penting dalam pameran ini secara konseptual mereka bertarung satu sama lain. Hal ini berbeda sekali dengan konsep dan esensi berkelompok dalam arti yang sesungguhnya.

Oleh sabab itu pekerjaaan menggagas pameran semacam ini bakal memakan hati pada pengelolanya. Sungguh ini bukan upaya untuk merongrong kebersatuan yang sedang mengadakan pameran, tetapi peserta pameran ini adalah orang yang sedang terjebak dalam sebuah kolosium yang akan ditonton oleh publik dan diuji oleh keadaan. Sama telanjang, tetapi memiliki kelamin yang berbeda dan beberapa diantaranya harus mati didalamnya.

pameran lukisan

Arion Swiss-Belhotel Bandung menggelar pameran karya lima pelukis, yaitu Muhammad Bahlia, Basuki Bawono, Hassan Pratama, Judah Noor, dan Diddo Kusdinar. Pameran mengambil tema Menyongsong Tahun 2009 .

Assistant Public Relations Manager Arion Swiss-Belhotel Bandung, Gini Yulia di Bandung, Rabu (18/2), mengatakan, pameran akan diselenggarakan hingga 28 Februari 2009. Pameran mengambil tempat di area lobi, lantai satu agar memudahkan tamu dan pengunjung melihat lukisan.

Terdapat 27 lukisan yang dipamerkan. Harga setiap lukisan berkisar Rp 1-10 juta. Pada tahun 2009, acara tersebut merupakan pameran mereka yang ke-2 di Bandung. Di antara pelukis-pelukis tersebut, Judah Noor telah meninggal tahun 2004.

Oleh karena itu, tujuan pameran selain menggelar lukisan, juga membantu keluarga Judah Noor. Semua pelukis yang sering mengadakan pameran di dalam dan luar negeri itu mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB).