Senin, 08 Maret 2010

Laporan Pameran Lukisan Di Art Space Taman Impian Jaya Ancol

Salah satunya dapat dilihat dalam pameran “The Running Sfars” yang akan dibuka pada tanggal 9-31 Agustus 2009 pukul 09.00-20.00 WIB North Art Space, Pasar Seni, Taman Impian Jaya Ancol. Dalam pengantar kuratorialnya, Agus Dermawan mengatakan bahwa, dalam pameran yang menawarkan serentang bintang seni lukis Indonesia ini, pengunjung akan melihat lukisan-lukisan para juara berbagai kompetisi seni lukis yakni, kompetisi yang di-adakan di bawah bendera Golden Palette Art Awards 2005, JAA (Jakarta Art Awards) 2006, serta JAA 2008. Ketiga kompetisi ini diadakan oleh Pasar Seni Ancol dan Pemerintah DKI Jakarta.

Melihat peserta pameran tersebut, maka wajar kalau perhelatan ini menjadi penting mengingat para pelukis itu adalah jawara dari sejumlah kompetisi yang ketat. Untuk JAA 2006, misalnya, pelukis yang berpartisipasi sebanyak 1.197 dengan karya yang di-ikut-sertakan lebih dari 3.200. Sementara pada JAA 2008 ada 941 pelukis dengan jumlah karya 3.456 lukisan.

“Kami menyadari untuk menggelar secara serentak karya 30 pelukis terbaik itu ti-daklah mungkin.’karena North Art Space, tempat pameran ini digelar, memiliki keterbatasan ruang. Oleh karena itu Panitia lalu memilih 14 di antaranya, dengan harapan selebihnya akan ditampilkan pada kesem-patan berikutnya,” ungkap Agus.

Sebagai catatan, NAS yang dibuka pada 17 April 2009 adalah galeri baru bertaraf In-ternasional dan dan menjadi langkah pertama dari reyitali-sasi Pasar Seni. Sebagai salah satu galeri seni yang telah hadir semenjak 31 tahun silam, Pasar Seni kini tengah berupaya menampilkan gaungnya sebagai ikon rekreasi nasional dalam bidang seni.

Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Budi Karya Sumadi mengatakan, dinamisasi sebagai salah satu bentuk mewujudkan Ancol Creative City adalah hal yang sangat penting. la menambahkan, Pasar Seni harus terus bergerak dalam menciptakan sesuatu yapg baru di kancah dunia seni rupa.

Bagi Ancol sendiri, “The Running Stars” merupakan salah satu upaya dari kawasan wisata terpadu ini untuk memberi penghargaan kembali kepada para perupa yang memiliki prestasi. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh YJ Harwanto, Kepala Departemen Corporate Plan PT Taman Impian Jaya Ancol.

Lebih jauh menyoal Golden Palette Art Awards dan JAA, Harwanto mengatakan, Tatar belakang dibuatnya dua peng¬hargaan tersebut adalah.kare¬na kita melihat penghargaan seni di Indonesia relatif tidak terlaiu besar, terutama seni lu¬kis. Nah, JAA merupakan salah satu ajang yang bersifat nasio¬nal dan merupakan komitmen Ancol dan DKI Jakarta untuk memberikan penghargaan demi mengembangkan para pe¬rupa dan berkompetisi, ” tutur Harwanto.

Beberapa pelukis yang memajang karya-karyanya da¬lam pameran tersebut adalah Suraji. Pelukis kelahiran Bantul, 29 Maret 1971 ini mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

la aktif ikut pameran sejak tahun 2001 di Yogyakarta, Ball, Malang, Magelang, Osaka, Jakarta, Shanghai, Beijing dengan karya-karya yang selalu menunjukkan perubahan dan mengacu kepada perkembangan. Tema-tema terakhir yang diangkat berangkat dari kepekaan sosialnya, dengan mengambil isu-isu yang hangat.

Kepiawaiannya metukis mendapat ganjaran berupa beberapa penghargaan sepe Special Prize Osaka 21st Jepang tahun 2001, Indofood, Awards 2002, Indofood Art Awards pada tahun 2003, da tahun 2005 mengantungi Honorable Mention di Hyodo Competition Painting, Jepang dan menjadi pemenang utama dalam Jakarta Art Awards 2008, Jakarta.

Akan halnya dengan Melodi dia yang dalam JAA 2006, lukisannya masuk dalam kategori 15 terbaik. Sementara dalam kompetisi yang sama tahun 2008, ia masuk dalam 5 terbaik.

Selain itu, ia juga menerima penghargaan lain seperti Indofood Art Awards 2003, dan yang menarik, karya-karyanya telah dibukukan dalam Jalan Sunyi Melodia (2001) yang disusun oleh Agus Dermawan T dan Suwarno Wiserotomo. Akhirnya, selain menjadi bentuk penghargaan kepadafpara perupa, karena hal tersebut tanda-tanda pencapaiaan hidup yang akan terus disimpan dalam dokumentasi keluarga dalam sepanjang hayat, pameran “The Running Star: menjadi sebuah kesempatan bagi masyarakat untuk meliti sendiri keindahan sapuan pelukis dan mengintip sejenak perkembangan seni rupa di Tanah Air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar